Cara Menggunakan Kalender Ovulasi
Cara menggunakan kalender ini sebenarnya cukup mudah. Adapun langkah-langkahnya yaitu sebagai berikut:
Catat siklus menstruasi 8-12 bulan berturut-turut
Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah mencatat siklus menstruasi selama 8-12 bulan. Catatan yang Anda dapatkan nantinya bisa membantu mengetahui kapan masa paling subur. Hari pertama Anda mengalami menstruasi adalah hari pertama siklus. Usahakan untuk tidak melewatkan satu hari pun karena beberapa orang terkadang sering melewatkan catatan menstruasinya.
Catat jumlah hari menstruasi
Selanjutnya Anda perlu mencatat jumlah hari menstruasi karena setiap orang bisa berbeda-beda. Selain itu, beberapa orang terkadang juga mendapatkan jumlah hari menstruasi yang berbeda setiap bulannya. Normalnya jumlah hari menstruasi adalah 28 hari.
Lakukan penghitungan
Selanjutnya Anda bisa melakukan perhitungan menggunakan kalender ovulasi. Misal siklus terpendek 28 hari dan terpanjang adalah 30 hari yang mana tanggal 1 adalah awal siklus menstruasi Anda.
Kurangi siklus terpendek dengan 18, jadi 28 – 18 = 10. Lalu tambahkan hasilnya dengan tanggal siklus selanjutnya yaitu 29 + 10 = 8 (estimasi 1 bulan adalah 30 hari). Selanjutnya hitung siklus terpanjang dengan menguranginya 11, jadi 30 – 11 = 19. Hasilnya tambahkan dengan hari siklus pertama, jadi 19 + 1 yaitu tanggal 20.
Mengetahui Masa Subur
Melalui perhitungan tersebut didapatkan tanggal 8 sebagai awal masa subur dan tanggal 20 sebagai akhir masa subur. Jadi Anda bisa memperhitungkan untuk merencanakan kehamilan.
Itulah cara menggunakan kalender ovulasi atau kalender masa subur yang bisa Anda ikuti. Cara ini cukup akurat terutama untuk Anda yang memiliki siklus menstruasi teratur yaitu 28 hari. Agar mendapatkan hasil lebih akurat, Anda bisa berkonsultasi dengan ahlinya.
Tidak ada komentar: